Sekadau itu lima jam dari Pontianak, tapi jalanannya bagus!. Itu informasi awal yang kami terima. Kami harus ke sana. Ke Kabupaten Sekadau. Ada tugas baru. Kami pilih penerbangan pagi. Tiba di Pontianak kami sudah dijemput. Mobil penumpang penuh barang waktu itu. Sampai-sampai per-nya mentok. Setelah mampir makan siang, perjalanan ke Sekadau kami mulai. Saya berusaha memejamkan mata. Sudah ngantuk karena di pesawat tadi tidak tidur. Sempat khawatir masalah transportasi ke Sekadau
Perjalanan 5-6 jam ke Sekadau sudah bisa saya bayangkan. Belum lama saya ke Bontang dari Balikpapan. Waktu tempuhnya hampir sama. Cuma kali ini lebih banyak jalan datar. Setelah keluar dari Pontianak, saya mencoba memperhatikan sepanjang jalan. Sepi, perkampungan juga jarang. Hanya ada rumah warga yang dibangun saling berjauhan. Tidak ada listrik. Sepanjang jalan beberapa kali berpapasan dengan truk pengangkut sawit. Memang daerah Kalimantan Barat ini penghasil sawit dan karet. Tampak sebuah bukit diratakan untuk diambil tanahnya guna menimbun dataran rendah di pinggir jalan. Memang di sisi sepanjang jalan hanya dataran rendah, mungkin gambut. Supir kami mengatakan, jalanan yang kami lewati ini baru diperbaiki. Kualitasnya lumayan. Rata-rata mobil melaju di kecepatan 90 km/jam. Telepon seluler saya simpan, sinyal di sepanjang jalan hilang.
Sore hari kami berhenti sejenak di simpang Sanggau. Saat itu turun hujan. Kami melanjutkan perjalanan yang masih separuh lagi meski hujan masih deras sebab kalau tidak kami akan kemalaman di jalan. Sepanjang perjalanan sisa itu saya mencoba untuk memejamkan mata. Sekitar pukul 19.30 WIB kami tiba di Sekadau. Kami mampir shalat. Selesai shalat kami putuskan menuju lokasi tugas. Masih sekitar setengah jam lagi dari Sekadau. Setelah sempat tersesat karena kehilangan petunjuk arah, kami sampai di Sungai Asam. Setelah berdiskusi sejenak kami putuskan untuk kembali besok pagi.
Kelotok pengangkut penumpang |
Kelotok di Sungai Asam |
Sekadau merupakan sebuah kabupaten di Kalimantan Barat yang dibelah oleh Sungai Kapuas. Lintas Penyeberangan Sungai Asam-Sunyat merupakan andalan transportasi warga di sisi utara yang ingin ke pusat Sekadau atau ke Pontianak. Para pengusaha di Sekadau sangat terbantu dengan penyeberangan Sungai Asam-Sunyat. Banyak truk mengangkut buah sawit dan karet menggunakan penyeberangan itu. Tak mau mereka menghabiskan biaya memutari hutan sawit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar