Minggu, 14 Februari 2016

Inilah Kota Dua Negara, Brussel


Kami bergegas ke halte tram yang tidak jauh dari hotel kami menginap, hotel itu sederhana, satu kamar dihuni 12 orang, dormitory namanya, itu hotel paling murah di kota Antwerp. Sejak kemarin sore kami berempat berdebat apakah kami harus membayar saat naik tram ke stasiun pusat. Soalnya banyak kami lihat penumpang yang hanya naik dan turun tanpa membayar atau men-tap kartu di atas tram. Jika harus bayar cash maka kami harus naik di dekat masinis di depan, dari website kami tahu tarifnya hanya 3 euro. Tram kemudian datang di halte Lange Leemstraat itu, kami lalu naik, saat niat membayar dan melangkah ke ruang masinis di depan, tram sudah jalan. Sepertinya sang masinis tidak peduli kehadiran 4 penumpang gelap ini. Entah bagaimana sistem pembayaran tram itu, saat turunpun banyak juga penumpang yang langsung keluar tanpa nge-tap.
Kereta Rail Belgia
Kami turun di Antwerp central station, lalu berpindah ke stasiun kereta yang ada di atas dan langsung menuju mesin tiket. Harga tiket kereta ke Brussel hanya 7,3 euro dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Keretanya bagus sekali, dalam satu gerbong dibedakan menjadi 2 kelas, kelas 1 yang lebih mahal dan bangkunya lebih empuk dan kelas 2 yang standar. Kereta hampir penuh karena sepanjang perjalanan banyak penumpang yang naik, mungkin di minggu pagi ini kesempatan mereka untuk bersantai. Kereta akhirnya sampai di stasiun pusat Brussel.

Metro di Brussel
Setelah bingung memutuskan melanjutkan perjalanan ke Atomium dengan bus, metro atau tram, akhirnya kami masuk lagi ke stasiun dan memilih naik metro bawah tanah dengan tiket harian, itu hanya 7,5 euro dan bisa digunakan seharian penuh untuk bus, metro, atau tram, semua bisa. Tidak seperti tram yang bebas naik turun, untuk naik metro, tiket harus dimasukkan ke gate, lalu tiket akan keluar lagi dengan cetakan tanggal dan jam masuk. 

Di dalam Metro
Untuk ke Atomium yang terletak di utara kota, kami naik metro dari Gare Centrale, itu metro no.5 tujuan Erasme, lalu harus berpindah ke metro no.6 di stasiun Beekkant, no.6 itu yang menuju Roui Baudouin dan turun di Stasiun Heysel. Yang menarik dari nama stasiun di Brussel ini, semua stasiun memiliki 2 nama, satu dalam bahasa Perancis dan satu dengan bahasa Belanda. Dulunya negara ini terbelah menjadi dua, sebelah utara menggunakan bahasa Belanda dan yang selatan menggunakan bahasa Perancis.

Brussel Expo
Di dalam gerbong banyak saya lihat wanita muslim berjilbab, sementara di dekat hotel kami menginap di Antwerp kemarin banyak saya lihat orang yahudi dengan topi dan pakaian khasnya, kata teman saya mereka saudagar berlian, memang banyak toko Berlian di sepanjang jalan sekitar stasiun Antwerp itu.

Atomium
Meski pagi itu matahari bersinar cerah tapi suhu udaranya sangat dingin membuat saya tetap mengenakan sarung tangan. Kami tiba di stasiun Heysel lalu berjalan kaki ke Atomium melewati gedung Brussel Expo. Atomium merupakan monumen khas di Brussel yang dibuat pada saat pagelaran Expo tahun 1958. Bentuk monumen mirip kristal besi yang diperbesar hingga ratusan miliar ini akhirnya nampak dalam bentuk sembilan bola baja. Pengunjung bisa naik ke atas masuk ke dalam bola untuk melihat pemandangan kota Brussel dari ketinggian, tarifnya 11 euro.

Tram di Brussel
Selesai di Atomium, kami melanjutkan perjalanan ke selatan, ke National Basilica of the Sacred Heart in Koekelber dengan naik tram. Basilica merupakan gereja Roman Katolik yang dibangun pada tahun 1905. Gereja ini terkenal dengan nama Koekelberk Basilica atau dalam bahasa Perancis-nya Basilique de Koekelberg dan bahasa Belanda-nya Basiliek van Koekelberg, ah semua harus ada bahasa dari dua negara disini.

National Basilica
Hari sudah siang, saatnya makan, tidak jauh dari situ di kawasan Simonis itu ada Doner Kebab. Selesai makan perjalanan kami lanjutkan, naik dari stasiun metro Elisabeth menuju Parc du Cinquantenaire Jubelpark. Setelah berpindah kereta di stasiun Beekkant akhirnya kami turun di Merode. 

Triumpal Arc Brussel
Di kawasan taman ini kami disambut gerbang Triumphal Arch yang berada di tengah u-shape dan menyatukan dua bangunan museum yaitu The Royal Military Museum disisi utara dan Cinquantenaire Museum dan the AutoWorld Museum di sisi selatan. Waktu itu saya hanya masuk ke Royal Military Museum, di dalamnya terdapat koleksi pesawat tempur dan replika kapal perang yang digunakan selama perang dunia.

Berbagai jenis pesawat tempur zaman perang dunia kedua disimpan di museum ini
Hari menjelang sore, kami putuskan untuk shalat sejenak di Centre Islamique et Culturel de Belgique itu terletak di sudut utara taman Cinquantenaire, itu seperti pusat pengenalan islam di kota ini. Selesai shalat kami meneruskan perjalanan ke pusat kota. Menggunakan metro kami turun di stasiun Parc menuju Parc de Bruxelles Warandepark melintasi Royal Palace of Brussels dan terus ke barat menuju Square - Brussels Meeting Centre dengan taman Mont des Arts Garden yang indah.

Mont des Arts Garden
Dari taman situ sudah nampak menara Stadhuis van Brussel yang menjulang tinggi. Kami mencari sedikit souvenir khas dan cokelat Belgia yang terkenal itu di kawasan Rue de l'Etuve lalu berfoto sebentar di Maneken Pis, itu hanya patung seukuran anak bayi yang sedang pipis di sudut bangunan pertokoan.

Maneken Pis
Setelah oleh-oleh kami dapatkan dan mencicipi waffle khas Belgia yang banyak dijual di kawasan itu. Harganya cukup murah hanya 1 euro tapi itu yang biasa tanpa toping. Kami lalu berfoto sejenak di keramaian Grand lace-Grote Markt. 

Waffle lezat dengan berbagai toping yang menggugah selera
Gerimis di sore yang dingin membasahi para pengunjung yang datang ke Grote Markt, mereka kebanyakan para turis dari berbagai negara.

Stadhuis van Brussel
Setelah lelah berkeliling di kota ini, perjalanan kami akhiri melihat Cathédrale des Sts Michel et Gudule lalu bersiap pulang kembali ke Groningen.

Cathedral des Sts Michel et Gudule
Setelah itu baru saya sadari bahwa kota ini tidak datar seperti kebanyakan ibukota lain di eropa, ia berbukit bukit. Kota berbukit dengan dua bahasa yang berbeda, itulah Brussel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cabut Bungsu

Saya baru tahu ada gigi yg baru tumbuh saat sudah kita dewasa. Gigi bungsu namanya. Letaknya paling belakang.  Dulu saya sering menghitung j...