Selasa, 02 Juli 2019

Pertama Kali Mudik Dengan ANT

Kendaraan: All New Terios (ANT)
Asal: Bogor
Tujuan: Bengkulu
Jarak: 800km via lintas barat menyusuri pesisir Lampung
Penumpang: 4 dewasa dan 3 anak

Ini adalah pengalaman mudik pertama dengan kendaraan pribadi. Sudah 3 tahun tidak pulang ke Bengkulu. Tahun ini sudah rindu sangat. Kami berangkat sehabis Isya sekitar pukul 20.00 WIB dengan bahan bakar pertalite penuh di tangki. Ruang kaki penumpang tengah dan belakang penuh dengan barang. Di atasnya dialasi bed cover dan dijadikan tempat tidur. Bagasi belakang berisi koper besar dan kardus oleh-oleh. Dari Bogor hingga Merak lewat jalan tol. Karena saya masih belum berani dengan mobil baru ini, saya memacu ANT tidak lebih dari 120km/jam. Selama di tol saya lihat konsumsi BBM bisa mencapai 18 km/l

Tiba di Merak pukul 00.00 WIB, kami langsung mengantre di pelabuhan eksekutif. Sayang, kartu BCA Flazz yang sudah saya isi tak berguna. Kartu itu belum masuk dalam sistem pembayaran tiket ASDP. Terpaksa tunai Rp579ribu. Kapal feri di dermaga eksekutif ada setiap jam. Kami harus menunggu hingga 2 jam baru naik ke kapal Port Link karena panjangnya antrian mobil. Kapalnya besar. Ruang penumpangnya nyaman. Penumpang penuh hingga lesehan di lantai. Maklum lagi mudik.

Setelah berlayar selama 1,5 jam, sekitar pukul 03.30 WIB, mobil turun dari kapal dan langsung masuk ke tol Bakauheni. Sempat antre 500 m di gerbang tol, mobil berhenti sebentar di pinggir tol. Adek saya yang ganti menyetir ngantuk tak tertahan. Sejak di kapal saya sudah berusaha untuk tidur tapi tidak bisa. Saya putuskan untuk mengemudi lagi. Mobil keluar tol di Bandar Lampung. Lalu mampir shalat Subuh di Masjid Ad-Dua. Pukul 06.00 WIB, kami meneruskan perjalanan melewati Pesawaran lalu terus ke Kota Agung. Kami hanya berhenti tiga kali untuk jajan, buang air, dan mengisi BBM hingga penuh.

Pukul 09.00 WIB, kami mulai masuk ke wilayah Bengkunat membelah Bukit Barisan Selatan, Mulai tanjakan curam dan turunan tajam. Jalanannya lumayan bagus. Sebelum masuk Krui, kami berhenti di pinggir pantai di daerah Ngaras untuk makan siang. Sekitar satu jam kami istirahat. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan melewati Krui menyusuri pantai barat Lampung. Pukul 14.30 WIB, kami sudah masuk ke wilayah Bengkulu dan sempat mengisi BBM hingga penuh. Saya sempat merasakan pandangan depan pengemudi terhalang pilar kanan ketika berbelok di tikungan kanan. Saya coba menyesuaikan, namun tetap sulit. Saya harus memajukan kepala atau mendekatkan ke jendela untuk bisa melihat kendaraan lain dari depan di tikungan.

Beberapa titik jalan di Bengkulu rusak. Saat tiba di Manna sudah malam hari. Kondisi hujan deras memaksa kami harus berhati-hati. Beberapa kali ban mobil masuk ke lubang. Lampu LED utama tak sanggup menembus derasnya hujan. Lampu kabut juga tidak banyak membantu. Kaca film Clear KcF1 depan menyulitkan pandangan malam jika ada sinar lampu kendaraan lain dari depan. Sinar lampu langsung mengaburkan pandangan.

Menjelang masuk Kota Bengkulu hujan reda. Karena suhu udara luar lebih dingin, kaca depan sering berembun. Saya set temperatur AC di 28 *C dengan putaran blower satu agar tak kedinginan. Kami tiba di rumah orang tua pukul 21.00 WIB. Total ODO di MID saya lihat 843 km. Konsumsi rata-rata 13,5 km/l. Ketika mengisi BBM hingga penuh lagi, saya telah menghabiskan Rp530rb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cabut Bungsu

Saya baru tahu ada gigi yg baru tumbuh saat sudah kita dewasa. Gigi bungsu namanya. Letaknya paling belakang.  Dulu saya sering menghitung j...