Minggu, 24 April 2016

Groningen, dimana-mana sepeda

Bagi anda pecinta sepeda dan semacamnya pasti tahu kota ini. Kota di Belanda dengan populasi sepeda paling tinggi. Bayangkan saja 61% perjalanan orang di kota ini pakai sepeda, beda ya dengan negara Saya. Trus 71% dari jumlah perjalanan itu adalah perjalanan ke universitas, memang sih disini terdapat salah satu tempat kuliah terkenal di Belanda yaitu University of Groningen dengan ribuan mahasiswanya. Populasi penduduk Groningen hanya 300 ribu jiwa dan 18 % dari jumlah itu adalah mahasiswa. Data yang saya dapat bahwa jumlah sepeda di Groningen adalah 1,4 sepeda perorang, wuih.. artinya ada satu orang yang punya lebih dari satu sepeda. Dan di setiap rumah terdapat 3,1 sepeda jadi ya wajar saja kalau kota ini menjadi kotanya pesepeda. Bentuk kota yang datar (meski ada beberapa tanjakan akibat flyover), cuaca yang sejuk, dan infrastruktur yang baik semakin memanjakan para pesepeda. Para pengguna sepeda di kota ini dari berbagai jenis manusia, eh maksudnya beragam, mulai dari anak kecil (SD kali ya) sampai lansia, baik wanita ataupun pria, baik kelas bawah hingga kelas atas, mahasiswa hingga professor. Seberapa penting sepeda di kota ini? sangat menurut saya, meski anda bisa kemana saja dengan bus namun itu bus tidak beroperasi 24 jam, pada hari libur jadwal bus juga berkurang, tentu ada taksi jika ada keperluan mendesak tapi lagi-lagi itu semua sangat mahal, sangat menguras kantong, maka punyalah sepeda, anda akan senang bisa kemana saja kapan saja. Dalam tulisan ini saya akan membahas Groningen sebagai kota sepeda dari berbagai aspek mulai dari sarana, prasarana, teknologi, peraturan.

Di kota ini berbagai model sepeda bisa anda jumpai, meski di-dominasi sepeda model standar, banyak juga saya temui bakfiets untuk mengangkut anak-anak 2-4 orang. Ada juga sepeda recumbent, ada fietskar untuk digandeng di belakang sepeda, pokoknya macam-macam. Kalau bicara merek mungkin ada puluhan mulai dari Gazelle, Batavus, Sparta, Cortina, Giant dan banyak lagi, jika satu produsen saja punya puluhan model bisa dibayangkan ratusan bahkan ribuan model sepeda di kota ini. Untuk harganya, sepeda baru yang bagus dijual antara 500-2000an euro, nah kalau mau beli yang bekas anda bisa mendapatkan dengan harga 70-200 euro, lumayankan. Tapi kebanyakan sepeda yang ada di kota ini adalah sepeda bekas yang diperdagangkan antar mahasiswa yang datang dan pergi, anda bisa mencarinya via facebook grup yang menjual barang-barang bekas atau di toko-toko sepeda, mereka memajangnya di luar toko.

Pemerintah kota ini sangat bersemangat menyediakan berbagai prasarana bagi pesepeda, jalur jalur sepeda seakan tidak pernah putus, kecuali anda salah jalan hehehe. Jalur sepeda dibuat khusus dan terpisah dari jalur pejalan kaki, jadi di kota ini tuh jalan dibagi tiga, ada jalur kendaraan, jalur sepeda yang juga dipakai oleh sepeda motor kecil seperti matic dan terakhir juga jalur pejalan kaki. Kalau diukur-ukur di beberapa bagian pusat kota jalur sepeda dan pejalan kaki itu lebih lebar dibanding jalur untuk mobil, misal nih ya total jalur mobil dua jalur itu lebarnya 5 meter, nah total jalur sepeda dan pejalan kaki dua jalur itu lebarnya bisa 8 meter. Untuk mengakomodir semua moda biar bisa lewat, ada beberapa jalan yang dibuat mix atau shared space, semua orang boleh lewat situ pejalan kaki, pesepeda, motor, mobil hingga truk, tapi ya gitu mesti pelan-pelan karena ramai orang. Selain jalur, tempat parkir sepeda juga penting, hampir di semua bangunan punya tempat parkir sepeda, di fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, terminal, stasiun dsb tersedia banyak rak sepeda. Rak-rak itu dibuat dengan berbagai model yang unik, bahkan parkir sepeda di stasiun dilengkapi layar informasi berapa rak yang masih kosong sehingga membantu orang yang mencari rak yang kosong. Selain itu tersedia banyak tempat parkir sepeda, bahkan kalau kehabisan tempat parkir anda bisa mengunci sepeda anda di tiang atau pohon. Oh ya mengunci sepeda adalah penting, karena ada juga kasus pencurian sepeda, biasa anak-anak nakal. Sepeda anda kempes? jangan khawatir banyak toko sepeda di kota ini, jadi anda bisa pinjam pompa dari mereka gratis, bahkan di parkiran sepeda di Stasiun Groningen tersedia pompa angin gratis. Jika terpaksa harus ditambal, sekali tambal kena 6,5 euro, nah kalau ganti ban dalam itu bisa 16 euro. Investasi besar membangun infrastruktur jalur sepeda di kota ini telah menurunkan penggunaan mobil pribadi begitu juga kualitas udaranya adalah yang terbaik dibanding kota-kota lain di Belanda. Meskipun sering saya lihat berjejer mobil pribadi di komplek perumahan kota ini, tapi mereka tetap menggunakan sepeda. Mungkin mereka baru menggunakan mobil untuk keperluan tertentu dan tujuan yang jauh. Mau bawa sepeda di kereta? bisa! tersedia space buat sepeda di atas kereta cuma tidak banyak, satu rangkaian kereta mungkin hanya menyediakan 2 gerbong yang punya ruang sepeda dan ruang sepeda di satu gerbong itu paling muat hanya untuk 2 sepeda, tapi lumayanlah.

Dari sisi teknologi, sudah banyak sepeda dengan penggerak tenaga listrik disini namun harganya sangat mahal. Para pesepeda di kota ini juga dimanja dengan teknologi lampu lalu lintas, para pesepeda langsung diberi lampu ijo di persimpangan karena ada sensornya. Tapi ngga semua simpang, hanya beberapa, kalau di jalur utama tetap normal, prioritas tetap diberikan pada bus kota, trus pesepeda hanya jika ada sedikit mobil di persimpangan. Pokoknya sistem disini dibuat sangat adaptive-lah.





Ketika mengendarai sepeda anda harus hati-hati apalagi jika pengalaman awal dan masih belajar bersepeda. Bersepeda di lajur sepeda juga mengikuti kebiasaan lalu lintas, ya Belanda seperti negara Eropa lainnya menganut ‘setir kiri’ jadi kendaraan berjalan di jalur kanan, begitupun sepeda juga di lajur kanan terutama untuk lintasan yang jadi satu betul-betul harus waspada ketika belok. Pernah saya sekali membuat orang celaka, saat awal awal bersepeda dan belum paham aturan bersepeda, seorang pria jatuh ketika berusaha menyalip saya dari kiri, salah saya seharusnya saya berjalan di lajur kanan agar orang bisa nyalip di kiri. Pernah juga ketika belok saya tidak memberi ‘sign’ dengan tangan, seorang cewek dengan matic-nya hampir jatuh, untung tidak apa-apa. Saat bersepeda penting untuk juga mengerti rambu-rambu lalu lintas, jalur satu arah dimana atau bila melihat rambu segitiga merah (biasanya juga dicetak di permukaan jalan segitiga berwarna putih) di persimpangan anda harus berhati-hati dan mendahulukan lalu lintas dari arah lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cabut Bungsu

Saya baru tahu ada gigi yg baru tumbuh saat sudah kita dewasa. Gigi bungsu namanya. Letaknya paling belakang.  Dulu saya sering menghitung j...