Rabu, 13 Januari 2016

De Hoge Veluwe, Batu Permata Hijau di Belanda

Liburan akhir tahun 2015 saya bersama teman-teman memutuskan untuk jalan-jalan ke taman nasional De Hoge Veluwe, Otterlo-Belanda. Dari Groningen kami naik kereta tujuan Apeldoorn, lalu dari stasiun Apeldoorn perjalanan dilanjutkan dengan bus 108 ke Otterlo lalu lanjut dengan minibus 106 ke pintu masuk taman Hoge Veluwe (Ingang Otterlo). De Hoge merupakan taman nasional milik swasta dengan luas 5400 hektar, pemerintah hanya memberikan subsidi terbatas untuk taman ini, kebanyakan dana operasional dan perawatan taman berasal dari tiket pengunjung. Taman ini banyak sekali flora dan fauna yang dilindungi serta keragaman hayati yang tinggi dan taman ini merupakan satu-satunya taman nasional di Belanda yang menyediakan sepeda gratis bagi para pengunjungnya, panjang jalur sepeda yang dibangun di taman ini adalah 40 kilo meter yang  terdiri dari 2 rute yang bebas anda pilih.


Lokasi parkiran sepeda putih di Marchanplein Square
Setelah antri membeli tiket kami langsung menuju parkiran sepeda dan memilih sepeda yang sesuai, jangan khawatir tempat duduk sepeda ini bisa diaur sesuai tinggi penggunanya. Harga tiket masuk ke taman ini dibedakan menjadi 3, jika hanya ingin melihat taman harganya 8,8 euro, lalu jika anda ingin melihat taman dan museum maka harus menambah 3 euro lagi, tiket paling mahal adalah jika anda pilih wisata taman dan 2 museum. Pintu masuk ke taman nasional ini ada 3, yaitu dari Otterlo di Barat seperti yang kami lakukan, lalu dari Hoenderloo di bagian Timur, dan dari Schaarsbergen di sisi Selatan taman nasional. Sedangkan lokasi parkiran sepeda gratis yang bisa digunakan ada di 7 lokasi,  selain di setiap pintu masuk, parkiran sepeda juga ada di bagian tengah taman dan kita bisa mengambil sepeda dan mengembalikannya di lokasi berbeda. Jumlah sepeda putih yang disediakan untuk pengunjung disini katanya sebanyak 1500 unit sepeda termasuk jenis sepeda untuk anak-anak, jika sepeda itu habis-tapi rasanya ngga mungkin-pengunjung bisa menyewa sepeda biru di tempat Cycle Repairers yang berada di Marchanplein square, mereka juga menyewakan sepeda jenis tandem atau anda juga bisa bawa sepeda sendiri. Bagi yang membawa balita jangan khawatir, sepeda putih ini dilengkapi tempat duduk untuk anak kecil jadi anak anda tetap bisa ikut. Di taman ini, jalur sepeda dibedakan dengan jalur untuk mobil dan pejalan kaki. Selama perjalanan lebih banyak pengunjung yang menggunakan sepeda daripada mobil dan ternyata yang berjalan kaki juga ada loh.


Melewati Zand
Dari pintu masuk Otterloo kami mulai perjalanan bersepeda menyusuri jalur khusus sepeda 
berlawanan arah jarum jam ke arah Zand, padang pasir dan tanah lembek berlumut, lalu memutar menuju Museum Jachtuis Sint Hubertus yang berada di pinggir kolam. Museum ini dibangun pada tahun 1914. Dari sini kami terus memutar ke tengah taman dan beristirahat makan siang di Bezoekerscentrum atau visitor center, disini juga ada museum dan toko cinderamata, tak jauh dari visitor centre juga ada restoran dan taman bermain untuk anak-anak. 


Di Museum Jachtuis Sint Hubertus
Setelah makan siang, perjalanan kami lanjutkan ke selatan melewati museum Kroller-Muller, pasangan suami istri inilah yang mendirikan taman nasional ini pada tahun 1900an, lalu pengelolaannya diteruskan ke keturunannya dan sekarang dikelola oleh yayasan. Sang istri menyukai seni dan menjadi kolektor lukisan, diantaranya lukisan milik Van Gogh, Picasso, dan Mondriaan. Mereka berdua memiliki ide menyatukan alam dan seni. Namun krisis ekonomi membuat pasangan ini kesulitan keuangan sehingga taman ini diserahkan ke yayasan nasional, koleksi seni mereka juga diserahkan ke pemerintah yang lalu membangunkan museum agar orang lain bisa melihat koleksi milik mereka.


De Pollen
Setelah melewati museum Kroller-Muller kami tiba di padang pasir yang luas, De Pollen namanya. Hanya pasir putih keabuan dan satu dua pohon isinya. Hari menjelang sore dan perjalanan kami baru separuh, kami putuskan untuk segera kembali. Kami mengambil jalur pulang dengan memutar di sisi timur lalu keluar dari pintu Hoenderloo melewati padang rumput Deelense Zand dan Veld.


Deelense Veld
Sebuah pengalaman yang menarik berkeliling di taman nasional yang luas dengan menggunakan sepeda meski sepanjang perjalanan kami tidak bertemu dengan rusa merah, kijang, ataupun Mouflons. Namun pemandangan padang rumput luas yang menguning dan pohon-pohon di musim gugur ini cukup mengesankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cabut Bungsu

Saya baru tahu ada gigi yg baru tumbuh saat sudah kita dewasa. Gigi bungsu namanya. Letaknya paling belakang.  Dulu saya sering menghitung j...